TON 250 Gram
Rp 58.000
TON / Tambak Organik Nusantara merupakan produk organik yang memiliki formula alami (organik) khusus tambak untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas produksi serta menjaga/ memperbaiki kelestarian lingkungan tambak.
Manfaat Tambak Organik Nusantara / TON:
Cara Penggunaan Tambak Organik Nasa / TON:
Pada Kolam Dasar Tanah
Pada Kolam Dasar Semen atau Terpal
Pada kolam semen atau terpal, maka tidak diperlukan pengolahan lahan seperti di lahan tanah, oleh karena itu perlakuan TON hanya dilakukan
setelah isi air. Perlakuan pertama yaitu setelah pembersihan selesai dilakukan, kolam diisi air setinggi 20 cm, tebarkan/siramkan TON dengan dosis 1 kg per hektar (dua sendok makan penuh per 100 m2), setelah itu air dibiarkan selama 3 hari, setelah itu diisi penuh untuk keperluan budidaya. Perlakuan berikutnya dilakukan setelah ikan berumur 15 hari dengan dosis yang sama dan diulang setiap 15 hari untuk menjaga kualitas air kolam budidaya
Aplikasi Selama Budidaya Berlangsung
Manfaat Tambak Organik Nusantara / TON:
- Cukup signifikan sebagai pengganti pupuk Urea / pupuk kandang di tambak.
- Mempercepat pertumbuhan plankton (pakan alami ikan / udang / bandeng)
- Membantu merutinkan molting udang.
- Mempercepat pertumbuhan ikan, udang dan bandeng.
- Meningkatkan ketahanan terhadap penyakit.
- Membantu perkembangan mikroorganisme yang bermanfaat bagi lingkungan tambak dan bermanfaat bagi pertumbuhan ikan, udang dan bandeng.
- Menetralkan racun berbahaya seperti H2S, amoniak, asam laktat, dan lain-lain dan mengikat logam-logam berat yang berbahaya.
Cara Penggunaan Tambak Organik Nasa / TON:
Pada Kolam Dasar Tanah
- Dosis : 3 Kg per Hektar
- Aplikasi pada saat Persiapan Kolam/sebelum isi air
- Aplikasi TON yang pertama dilakukan di tanah dasar kolam/tambak pada saat pengeringan setelah dipanen. Aplikasinya dengan cara ditabur ke tanah secara merata, atau bisa dilarutkan dulu baru kemudian disiramkan merata ke tanah dasar kolam.
- Aplikasi TON dilakukan sebelum dilakukan pengapuran. Menurut teknis yang benar, setelah diaplikasikan TON kemudian dilakukan pengapuran dengan kapur dolomit. Dosis penggunaan kapur dolomit adalah 1 ton per hektar (100 kg per 1000 m2) atau sesuai dengan pH aktual, setelah itu kolam dibiarkan berkisar 2-3 hari,
- kemudian di isi air setinggi 20Cm, dan biarkan selama 3 hari untuk TON bekerja, baru kemudian air dimasukkan sampai penuh (kedalaman 100 – 120 cm).
- Fungsi aplikasi TON pada saat pengeringan ini adalah untuk menetralkan berbagai gas dan senyawa beracun sisa pembusukan bahan organik yang dihasilkan oleh budidaya sebelumnya yaitu amoniak dan H2S.
- Selain sebagai penetral senyawa atau gas beracun tersebut, TON juga berfungsi menumbuhkan plankton yang berguna sebagai pakan alami ikan/udang.
Pada Kolam Dasar Semen atau Terpal
Pada kolam semen atau terpal, maka tidak diperlukan pengolahan lahan seperti di lahan tanah, oleh karena itu perlakuan TON hanya dilakukan
setelah isi air. Perlakuan pertama yaitu setelah pembersihan selesai dilakukan, kolam diisi air setinggi 20 cm, tebarkan/siramkan TON dengan dosis 1 kg per hektar (dua sendok makan penuh per 100 m2), setelah itu air dibiarkan selama 3 hari, setelah itu diisi penuh untuk keperluan budidaya. Perlakuan berikutnya dilakukan setelah ikan berumur 15 hari dengan dosis yang sama dan diulang setiap 15 hari untuk menjaga kualitas air kolam budidaya
Aplikasi Selama Budidaya Berlangsung
- Selama budidaya berlangsung, TON juga harus diberikan secara periodic (rutin) ke air Kolam atau Tambak.
- TON Dilarutkan Dalam Air Kemudian disiramkan ke air kolam tiap 15 sampai 20 hari sekali.
- Dosis : TON 500 gram (2 botol) Tiap kali aplikasi larutkan dengan Air secukupnya Siramkan merata ke air kolam.
- Fungsinya utama adalah untuk mempertahankan kualitas air agar tidak terlalu menurun secara drastis karena pembentukan senyawa atau gas yang beracun tadi. Selain itu TON juga berfungsi menumbuhkan dan menyuburkan plankton yang baru sehingga ketersediaan plankton di tambak selalu terjaga.
Komentar (0)
Posting Komentar